ANTARA KURANG GERCEP ATAU KURANG BERUNTUNG!
ASEAN Literary Festival as known as ALF since 2014 Director Abdul Khalik and Program Director Okky
Madasari. They are at Taman Ismail
Marzuki – Jakarta, Cikini. At 2015 ALF the theme is ‘Questions Of Conscience’, acara ini
diselenggarakan pada tanggal 15 Maret sampai dengan 22 Maret. Sebagai awalan
pembuka event ini, diadakan acara Poetry in the Park yang diisi dengan pembacaan
puisi oleh penggiat sastra yang dilaksanakan di Taman Menteng, Jakarta.
Diramaikan oleh orang umum, sastrawan, para seniman dan pecinta sastra pada khususnya, pun mahasiswa
lintas perguruan tinggi juga banyak yang hadir di ALF 2015 ini. Bertempat di TIM, tempat berkumpulnya
anak-anak komunitas, dan kampus yang penuh dengan seni ini (IKJ-red) membuat
acara ini lebih dari ekspetasi yang aku kira sebelumnya.
Mulanya, tau event ALF ini dari kawan yang berbaik hati
memberikan info ini padaku. Usut boleh usut, dari situ mulailah rasa
penasaranku untuk mencari tau tentang kegiatan ini. Saat itu memulai pertemuan
di facebook, berlanjut ke twitter disana aku mencoba untuk memulai mencaritau lebih lanjut dan sampai pada akhirnya berkunjug
ke websitenya. Dan perasaan pertama saat mengunjungi webnya ‘
I’m very
excited’, mungkin terlihat lebay. Namun ini bagiku wajar, selama aku
menyenangi dan berbaur dengan sastra barulah aku menemukan kegiatan sejenis ini
ditambahlagi dengan jurusan kuliahku saat ini dibidang sastra juga yang
membuatku takjub dan senang dengan adanya event ini. Mari lanjut.. Setelah
berkelana di website dan akun jejaring terkait, aku memutuskan untuk mau ikut berpartisipasi dalam acara itu. Namun
awalnya seperti ini, bertepatan dengan dibuka kesempatan menjadi
Voluenteer
acara #ALF2015 aku memutuskan untuk mengadu peruntungaku. Namun belum sampai
tahap lebih jauh, aku memirkan sesuatu yang berkelit di kepalaku yang terus
banyak pertanyaan. Itu kan pake bahasa inggris? Terus bayar gak ya? Sama siapa
kesananya? Bahasanya gimana ya?, tapi itu biarlah jadi kumpulan pertanyaan semu
dalam pikiran dan anggap sebagai kekhawatiran. Maklum manusia namanya juga.. (ahahaha)
Memutuskan untuk ikut menjadi volunteer ALF 2015, mengharuskan untuk
mempersiapkan CV dan portofolio. Oh sebelumnya, saat melihat lowongan untuk
volunteer tertariklah pada suatu divisi yang aku senangi it’s ‘
Documentation’,langsung
dengan sigap untuk beradu peruntungan dalam
division of documentation .
Membuat CV dan memberikan portofolio terbaik dari hasil foto yang pernah aku
hasilkan, ya walau bisa dibilang aku bukanlah fotografer tingkat atas tapi aku
percaya hasil karyaku juga tak kalah dengan karya-karya lain. Tapi bukan juga
fotografer yang amatiran, intinya semua ada proses belajarnya. Oke singkat
cerita, saat sudah mempersiapkan CV dan portofolio terbaik aku siap untuk
mengirimkan email yang dicantumkan di pamphlet untuk Volunteer ALF 2015 masih
ingat alamat emailnya
yoel.89er@gmail.com.
Hari demi hari, minggu demi minggu setalah aku mengirimkan email ke alaat
tersebut, aku selalu mengharapakan respon dari alamat email itu. Kenapa? Ngarep
ya? Ya tepat pertanyaan itu menjawab yang aku rasakan saat itu. Dan saat itu butuh waktu yang panjang, dan
akhirnyaaaaa, disaat aku mengecek email padahal bukan ngarep lagi tapi memang
untuk hal yang lain disitulah saatnya. Tapi itu bagiku lama sekali, karena
sempet Tanya admin ALF 2015 tentang penjalasan kabar volunteer Cuma seringkali
terlewatkan, telah berkali-kali direspon juga sama miminnya, dan berikut
jawabnya : ‘
tim ALF akan menghubungi langsung volunteer
yang diterima dan untuk literary trip khusus buat artisipan ALF ya, tq’.
Baca seksama ya.. ini print screennya
Pas
tau ini, langsung kondisi psikis drop, dan pikiranku ya mungkin aku gak lolos.
Tapi kenapa ya, Jelek? Gak beruntung? atau hal yang lain? Lagi-lagi
pertanyaan-pertanyaan seperti itu yang mengayuti pikiranku. Tapi yasudahlah, itu
bukanlah sebuah jalan terakhir untuk bisa ikut berpartisipasi di ALF2015. Aku
pun memutuskan untuk register acara ALF 2015, dikarenakan diperantauan ini aku
juga sedang menimba ilmu dan ditambah lagi saat melihat schedule acara yang
sangat keren membuat dilema diri sendiri. Pertanyaan lagi2 ada di benakku. Apa
gak usah kuliah aja ya dari tanggal 15-22? Atau ikut beberapa hari aja? Tapikan
agendanya itu keren2. Dan pada akhirnya
aku memutuskan agar bisa keduanya bisa aku jalani, dan aku meregister selama 3
hari. Mulai tanggal 20-22 Maret, dengan mengikuti diskusi-diskusinya yang aku
cocok. Kuranglebih ada 12 diskusi yang aku ikuti selama 3 hari, mungkin terlalu
banyak. Namun aku anggap itu adalah kesempatan yang jarang aku jumpai, maka aku
mengagendakan untuk ikut banyak di schedule acaranya. Sesudah aku meregistrasi sebagai peserta,
singkat cerita aku mengecek email, ada email balasan dari mas Yoel yang aku
ingat dari itu adalah nama pemilik email
yoel.89er@gmail.com
loh itukan email yang aku kirim saat daftar
voluenteer. Ada apa ya?
Itulah pertanyaan aku saat itu, mulailah aku penasaran. Dan ternyata saat yang
bersamaan, mas yoel mengirimkan email bahwa aku diharapkan hadir di interview
sesi terakhir yang diadakan di Taman Menteng dan disaat itu juga diumumkan
voluenteer yang lolos dan langsung briefing. Dari email itu aku punya ekspetasi
lebih, dan aku coba membuat kesimpulan bahwa aku lolos jadi Voluenteer. Ayeaye…
Mantap!!. Setelah sekian lama menunggu, akhirnya dating juga. Tapi itu waktunya
gak tepat bangetttt. Disaat itu mas yoel mengirimkan email itu pukul setagah 3
pagi, dan aku baru ngecek jam 3 sore sedangkan acaranya jam setengah 2 siang
dihari itu. Rasanyaaaa nyesel dan geregetan, bayangin aja kabar yang aku
tunggu-tunggu sejak lama ternyata baru di respon mana responnya di detik-detik
yang kritis. Ya aku sih memakluminya, mungkin yang daftar banyak dan aku masuk
masuk sesi terakhir. Bersyukur saja berati kemampuanku bisa dipertimbangkan.
Ahahaha. Dan alhasil aku gak bisa dateng
kesana buat interview dan buat memperbesar kesempatan buat jadi voluenteer ALF
2015. Cuma gara-gara mepet bos!. Itu aku jadikan sebuah pengalaman yang gak
terlupakan, dan semoga di ALF tahun depannya aku bener2 bisa ikut berkontribusi
di acara itu. AMIN
Mengawali petualanganku di ALF
2015, walau bukan menjadi Voulenteer aku mengharapkan bisa bertemu dan membuka
link yang lebih luas dengan aku berpartisipasi. Tiba saatnya tanggal 19 tiba,
perjalan dimulai berangkat dari perantauan menuju Jakarta untuk menikmati acara
keren ini. Perjalanan kutempuh selama 5 jam menggunakan tranportasi Kereta Api.
Malam berganti pagi, dan berganti tanggal
di hari pertama itu aku ikut dalam diskusi ‘
Voices of nature in
literary works’ dengan pembicara Ahmad Tohari, Esha Tegar, dan Bie Ta.
Awalnya aku berpikir ini pasti asik dan keren, dan faktanya membuktikan ini
lebih dari ekspektasiku. Pak Ahmad Tohari yang menciptakan karya-karya yang
natural dan mencirikan karyanya dengan latar belakang tanah Banyumas yang
selama aku kuliah di Sastra dan merantau di tanah kelahiran beliau itu yang
identik dengan Tempe Mendoannya, membuat aku penasaran untuk dapat bertemu
dengan beliau. Dan akhirnya senang dapat bertemu langsung. Selama
berlangsungnya diskusi, aku dapat memaknai bahwa pengaruh sastra dengan
keterlibatan alam sangat berpengaruh dalam wujud karya sastra karena
menghadirkan estetika dalam sastra.
Seneng bisa ketemu mba Saras Dewi (moderator di sesi diskusi ini) : Cantik
dan pinter loh, semoga pinternya nurun deh..
Selain itu dihari itu banyak stand-stand komunitas,
penerbit, dan ada bazaar buku. Pokoknya
selama 3 hari itu jadi hari indah bagi penikmat sastra. Mulai
dari komunitas stomata, nulisbuku, logika rasa, fakta bahasa, terus ada
penerbit kata bergerak, gramedia, margin kiri, gagas media, dan masih banyak
lagi.
Berlanjut di petualangan hari
kedua di ALF 2015, beberapa diskusi dihari ini aku ikuti. Diskusi pertama yang
aku ikuti adalah ‘Literature and Media’ dengan pembicara Bre Renada,… , …
dengan dimoderatori mas Abdul Khalik. Diawal sesi ini ada perasaan penasaran
bagiku, saat tiba di teater kecil TIM dan acara sudah dimulai, akupun mencari
tempat duduk untuk menikmati diskus ini akupun bertemu dengan seorang wanita
yang aku kira itu adalah seorang yang pernah aku ketahui. Dengan bermodal
kamera, dan rasa penasaranku akhirnya aku memutuskan memfotonya dan ternyata
saat aku selidiki dia adalah mba okky madasari, owner ALF. Waw bangga saat
mengetahui itu, saat pertama kali bertemu aku merasa beliau ramah. Dan alhasil aku membuktikan dari
dugaanku dan menghasilkan kebenaran bahwa itu benar mba Okky Madasari, jadi bukan tebak-tebak buah
manggis asal nebak salah jadi nangis tp malah asal nebak jadi tersenyum manis.
Bangga bisa ketemu langsung dan liat karya-karyanya yang dijual di bazaar buku
disana.
Awal yang indah bisa berpartisipasi dalam acara ini walau
jadi peserta aja udah seneng banget, walauhanya 3 hanamun itu beesan. Padahal
ingin rasanya ikut diacara pembukaannya
sampai dengan penutupannya, Namun apa boleh kata, abdi mah apa atuh,
jadi perantauan yang jauh dari JKT. Pas yang acara pembacaan puisi di Taman
Menteng itu ditempat ini (perantauan) aku membayangkan betapa asik dan serunya
itu, ditambahlagi acara pembukaan di night performance pas tanggal 19/03 saat
itu imajinasiku membayangkan pagelaran yang indah, menarik, dan juga menawan.
Sayangnya hanya dapat menikmatinya lewat media sosial twiter. Jujur saja ada
sebuah kekecewaan disaat gak bisa menyaksikan itu, tapi ya sudahlah.
Bertemu sastrawan –sastrawan , dapet ilmu, pengalaman, dan
temen baru, juga cari link baru. Senang bisa ikut berpartisipasi di ALF 2015,
Semoga ditahun depan makin joss dan peluang jadi voluenterrnya bisa terealisasi
deh.
To #ALF2015 Fun Blog Writing
Competition
nulis kepepet lebih ada seninya kok,, ahahaha
Thanks to All Crew #ALF2015, @okkymadasari, all speakers. GOOD EVENTS, see you next year !